Sabtu, 29 November 2014

NAMA NAMA TEMPAT PRE WEDDING DI GARUT

Nama tempat-tempat Pre wedding di Garut

    1.       Kebun Mawar  
    2.       Situ Cibeureum
    3.       Talaga Bodas
    4.       Gunung Citiis
    5.       Pabrik belerang Wanaraja
    6.       Sampireun
    7.       Dayeuh handap
    8.       Curug orok
    9.       Situ Bagendit
    10.   Kafe Mahkota
    11.   Green Resort
    12.   Candi cangkuang
    13.   Kawah Kamojang

Sekian informasi nama-nama  tempat Pre Wedding di Daerah Garut dan mungkin untuk yang lebih detailnya di postingan selanjutnya terima kasih. 

TIPS & TRICK PRE WEDDING

TIPS & TRICK PRE WEDDING

Banyak hal yang selalu kita lewati bahkan mungkin lupa tentang persiapan Pre Wedding untuk klien sebagai Fotografer, tak ada salahnya kita selalu mempersiapkan matang sebelum hari Pre wedding sehingga mengasilkan hasil yang memuaskan bagi klien terlebih dari kita.
Adapun triks dan tips nya sebagai berikut :
    1.       Pilih Tempat Pre wedding yang sesuai dengan konsep Pre Wedding
    2.       Survey lokasi Pre wedding dan tentukan spot2 yang akan dipakai sekalian menganalisis best               spot di area pre wedding tersebut
    3.       Tentukan Properties & wardrobe yang harus dibawa oleh calon konsumen (Klien)
    4.       Tentukan Tema & Konsep Pre Wedding kepada klien dan catat di notes
    5.       Persiapkan Kamera dan Lensa sesuai dengan kebutuhan konsep Pre wedding
    6.       Persiapkan Lighting atau flash bikin konsep mix light untuk lebih berdimensi
    7.       Selalu persiapkan double batre dan memory card
    8.       Selalu gunakan Format RAW untuk lebih memaksimalkan hasil Pre Wedding
    9.       Biasakan sebelum berangkat di cek perlengkapan Photography biar tidak ada yang lupa

  Sekian tips dan trik kita dalam melaksanakan Pre Wedding. Semoga bermanfaat bagi kita semua…   Salam Jepret….

PERBEDAAAN KAMERA FULL FRAME DAN NON FULL FRAME (APS-C)

PERBEDAAAN KAMERA FULL FRAME DAN NON FULL FRAME (APS-C)

Setelah lensa yg saya kupas di blog sebelumnya , mungkin banyak dari kita yang bingung tentang arti kamera full frame dan non full frame  juga kekurangan dan kelebihannya .Padahal arti penting kita mengenal  tetntang keduanya itu mempengaruhi hasil photo kita yang jelas-jelas berpengaruh besar dikarenakan tehknologi keduanya sangat berbeda.Baiklah akan kita kupas disini pengetahuan tentang keduanya.

Kamera Full Frame
full-frame digital SLR adalah single-lens reflex kamera digital (DSLR) dilengkapi dengan format 35mm (36 × 24 mm) sensor gambar.
 Hal ini berbeda dengan kamera dengan sensor yang lebih kecil (misalnya, mereka dengan ukuran setara dengan APS-C-ukuran film), jauh lebih kecil daripada full frame 35 mm. Saat ini, sebagian besar kamera digital, kedua model kompak dan SLR, menggunakan bingkai mm lebih kecil dari 35, karena lebih mudah dan lebih murah untuk memproduksi sensor pencitraan pada ukuran yang lebih kecil. Secara historis, model SLR digital yang paling awal, seperti Nikon NASA F4 atau Kodak DCS 100, juga menggunakan sensor yang lebih kecil. Kodak menyatakan bahwa film 35mm memiliki setara dengan resolusi 6K menurut Senior Vice President of IMAX. Mempunyai arti bahwa format sensor full frame lebih besar sehingga mempengaruhi kepada hasil foto kita. Dan untuk DOP (depth of field) sangat tipis juga mereduce noisenya sangat besar sehingga pada ISO 400-4000 akan aman apalagi ditambah lensa full frame dengan posisi diafragma besar, pada ruangan gelap skalipun kita akan aman mengabadikan momen sehingga kita tidak akan terbebani dengan flash atau lighting. Dan tidak akan terkena cropping factor 1.6 dalam artian sesuai yang ada di kamera (real).Tapi harnganya memang mahal sesuai kualitas yang dihasilkan.
Kamera Full Frame
-Canon eos 5D mark2, Canon eos 6D,Nikon D3x,Nikon D4x

Kamera Non Full Frame /APS-C

Sistem tipe-C (APS-C) adalah format sensor gambar kurang lebih setara dengan ukuran Advanced Photo System "klasik" negatif dari 25,1 × 16,7 mm, rasio aspek 3: 2.
Sensor yang mendekati dimensi ini digunakan di banyak digital single-lens reflex kamera (DSLR), Mirrorless interchangeable-lens kamera (DSLMs), dan beberapa kamera digital besar sensor live-pratinjau. Ini termasuk Sony DSC-R1, Sigma DP1 dan Leica X1). Ukuran APS-C sensor juga digunakan dalam pengukur jarak digital beberapa (misalnya, Epson R-D1).
Sensor tersebut ada di banyak varian yang berbeda tergantung pada produsen dan kamera Model. Semua varian APS-C yang jauh lebih kecil dari 35 mm film standar yang mengukur 36 × 24 mm. Karena perangkat ini dengan sensor APS-C yang dikenal sebagai "frame dipotong". Ukuran sensor berkisar dari 20,7 × 13,8 mm menjadi 28,7 × 19,1 mm. Setiap hasil varian di sudut yang sedikit berbeda pandang dari lensa pada panjang fokus yang sama dan secara keseluruhan sudut jauh lebih sempit pandang dibandingkan dengan film 35 mm. dan dikarenakan ukuran format sendornya lebih kecil daripada Full frame maka kelemahannya adanya cropping 1.6 pada photo yang kita hasilkan tidak sesuai dengan yang ada (fake) maksudnya crop ada pemotongan di hasil potonya.juga performance isonya lebih rendah dibanding kamera full frame.
Kamera Non Full Frame :
1.Nikon D 3100
2.Nikon D90
3. Canon eos 7D
4.Canon e0s 60D


Nah mungkin segitu dulu kupas tuntasnya walaupun masih banyak yg musti diulas lagi redaksi diatas, mungkin lain waktu saya akan mengulas lagi lebih detail lagi tentang perbedaan kamera Full frame dan non Full Frame (APS-C).  Salam Jepret…

Rabu, 26 November 2014

Jenis-Jenis Lensa Photography

Pada saat ini Mungkin para Photografer disuguhkan berbagai macam gadget dan tools mengenai photography berjibun dan ga kehitung banyaknya dikarenakan tiap bulan ada upgrade per tools Photoography atau boleh dibilang penyempurnaan dan penambahan tehknologi terbaru.Dan disini saya juga sempat mengalami kesulitan untuk pemilihan lensa dan Body Camera. Saya akan membagi disini tenatang dasar2 lensa terlebih dahulu karena sangat pentingnya peran lensa dalam memaksimalkan hasil pemotoan yang telah kita lakukan.Macam-Macam Lensa :

Fisheye
Lensa fisheye yang diproduksi secara masal untuk fotografi pertama kali muncul di awal 1960-an dan umumnya digunakan karena hasil tampilan distorsi-nya yang unik. Untuk format 35mm, focal length lensa fisheye umumnya adalah antara 8 hingga 10 mm untuk gambar melingkar, dan 15-16 mm untuk full-frame. Untuk kamera digital yang menggunakan sensor lebih kecil, focal length lensa fisheye miniatur-nya bisa sependek 1-2 mm.


Ultra-wide rectilinear, lebih lebar dari 19mm:
 Biasanya untuk memotret interior, dengan ruang terbatas tapi dibutuhkan pandangan menyeluruh di dalam sebuah ruangan.
Ultra-wide-angle (19, 20, 21, atau 24mm)
Satu dari empat atau lima lensa penting untuk profesional, sangat berguna untuk seniman dan pemula yang sudah mengenal dasar fotografi. Digunakan untuk landscape, interior, street photography, foto massa, dan sebagainya. Masih jarang orang menggunakan lensa ukuran ini untuk fotografi sehari-hari.
Ultra-wide-angle zoom (lebar ujungnya 20mm atau lebih lebar): Berguna jika seorang fotografer mau membawa sebuah lensa berat dan bukannya tiga yang lebih ringan, atau mereka yang menyukai efek flare. Kadang berpasangan dengan lensa zoom 80-200mm sebagai dua lensa penting profesional.
Wide angle:
 Sekarang lensa ukuran 24mm lebih sering digantikan oleh 20mm dan lensa 35mm telah menjadi focal length yang dianggap normal, sehingga diantara keduanya hadirlah focal length fixed yaitu 28mm. Berguna untuk melakukan pemotretan apapun (terutama untuk street photography, art, photojournalism, dan portret lingkungan) dimana tampilan lebar dibutuhkan.
Shift: Untuk memotret bangunan. Memperbaiki lengkungan pada garis yang diakibatkan oleh masalah perspektif.
Tilt shift: 
sama dengan lensa shift, sekarang biasanya digunakan untuk memberi efek miniatur, juga untuk memotret landscape dengan porsi foreground yang banyak.
Zoom 28-200mm 
untuk segala keperluan: jarang dipakai karena range focal-nya yang terlalu lebar sehingga tidak bisa menghasilkan foto yang kualitasnya baik.
Lensa fixed normal (35mm):
 Ini adalah focal length yang paling mudah digunakan untuk memotret, tapi seringkali digantikan oleh lensa zoom. Sering digunakan untuk street photography.
Normal/standard (50mm)
Berguna untuk memotret jarak dekat. Bagus untuk belajar disiplin bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan lensa zoom. Jika digunakan oleh mereka yang ahli, bisa menghasilkan foto serupa wide angle juga telephoto.
Macro/micro:
 Untuk memotret bunga, serangga, bola mata, bulu mata, barang-barang kecil, sarang laba-laba yang dihiasi embun, dan semacamnya. Lensa hobi yang sangat populer, karena fotografer makro adalah salah satu tipe fotografer paling antusias yang seringnya memotret hal-hal menyenangkan.
Normal super cepat (f/2, f/1.2):
 Digunakan oleh mereka yang suka depth of field yang sangat terbatas. Biasanya untuk membuat portrait, juga untuk mereka yang suka bokeh.
Zoom standard (35-70mm, 28-105mm, 35-135mm, dsb.)
Digunakan untuk memotret dibawah cahaya terang – biasanya snapshot, pemandangan, mobil, foto perjalanan, foto-foto underexposedm dan foto yang meledak karena flash dari kamera. Berguna untuk foto-foto yang sangat umum.
Lensa fixed 135mm: 
Jarang digunakan atau dimiliki. Umumnya hanya menjadi lensa standard 35mm jika digunakan pada kamera rangefinder.
Zoom medium cepat: Untuk profesional, ini adalah lensa sehari-hari. Untuk pemula, jarang digunakan. Sangat mahal, besar, dan berat tapi kualitasnya setara lensa fixed yang lebih murah.
Short tele (75, 77, 80, 85, 90, 100, atau 105mm):
 Untuk portrait, landscape ketat, foto wajah, beauty dan fashion. Biasanya kit lens yang datang bersama body camera juga dalah zoom standard seperti ini.
Lensa fixed lambat 180mm atau 200mm:
 Ringan dan mudah dibawa.
Telephoto zoom standard (70 atau 80 atau 180, 200, atau 210):
 Baik itu cepat atau lambar, lensa ini bagus untuk kebanyakan fotografer, pro maupun pemula. Digunakan untuk segala jenis action, aktivitas, fashion, portrait, foto wajah, reportase, olahraga, wildlife, landscape dan alam. Bisa mencakup range telephoto yang dibutuhkan kebanyakan fotografer – setidaknya sampai mereka mulai tertarik untuk memotret burung.
300mm cepat:
 Untuk fashion, katalog, fashion show, olahraga, alam, pertunjukan pesawat terbang. Lensa yang penting untuk profesional, juga untuk fotografer alam. Agak sulit digunakan oleh pemula kecuali untuk memotret serangga.
400mm
Serangga, olahraga, dan burung. Juga untuk memotret pertandingan sepak bola dengan fokus pada pemain secara individu.
500mm:
 Serangga dan burung.
600mm:
 Serangga.
Mungkin sekian dulu info pengetahuan untuk lensa untuk selebihnya saya mohon maaf atas kekurangannya..Salam Jepret...

Senin, 24 November 2014

Seiring dengan meningkatnya demand/peningkatan permintaan pasar terhadap dokumentasi berbagai acara penting.Seperti  Prewedding,Wedding,Ulang Tahun,Fashion,Company Profile,Memorial Year Book,Wisuda,etc. Kami atas nama Perusahaan The Light Illusion Photography menawarkan kerjasama  dibidang Photography dan Videography untuk menciptakan sinergi dan rotasi untuk pemenuhan permintaan pasar (Konsumen) hingga terbentuk jalinan bisnis yang menguntungkan.Sebagai informasi perusahaan kami telah berdiri sejak 2011 yang bergerak di bidang Photography dan Videography, kami mengutamakan kualitas yang prima bukan kuantitas terhadap produk dan jasa yang dihasilkan dengan di dukung dengan alat-alat yang mumpuni sebagai Profesional dibidangnya.Telah banyak perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama seperti salon ,galery wedding,cathering,dekorasi,wedding organizer,etc.